Masih tentang bocah yang datang di rumah saya, pada postingan sebelumnya menceritakan dua bocah yang sangat antusias belajar, lalu saya berikan materi bahasa asing, bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai materi tambahan agar mereka juga punya kemampuan lebih dan terbiasa memakainya.
Seminggu berselang, suara mereka terdengar dari luar pintu ruang tamu mengucap salam dan memanggil nama saya, "Pak Shofaaaa....." Saya pun menghampirinya dan membuka pintu. Muncullah dua wajah baru diantara mereka. Salah satu dari kedua anak baru itu familiar karena kebetulan saya mengajar di kelasnya, tapi yang satu?? siapa ya?? Saya pun kenalan.
Jadilah pada waktu itu jumlah anak yang semangat belajar bertambah menjadi empat anak. Fisa dan Eme (dua bocah yang lama) ditambah dua anggota baru bernama Fikri dan Putri. Fikri dan Putri merupakan kakak-adik.
Belajar bersama pun dimulai, setiap anak punya tugas PR masing-masing, karena di sekolah mereka beda kelas, tugas mereka pun berbeda-beda, Eme dan Fisa yang di sekolah kelas Empat punya tugas Matematika, Putri yang kelas tiga punya tugas IPS, dan kakaknya, Fikri, yang kelas Lima punya tugas Matematika.
Astaga.. Semua PR nya merupakan pelajaran yang tidak saya sukai waktu dulu. Akhirnya saya pun ikut belajar memahami rumus demi rumus matematika, dan paparan paparan IPS.
Menjadi pembimbing belajar mereka serasa seperti mengajar tiga kelas sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Bagaimana tidak, masing-masing punya permasalahan sendiri, saya yang masih mempelajari penjelasan IPS dibuku, yang lain bertanya bagaimana cara mencari x di tugas matematika, dan seterusnya.
Setelah tiga jam, dari jam 18.00 sampai jam 21-00, akhirnya tugas-tugas mereka pun selesai. Sungguh malam itu merupakan malam terlama karena biasanya mereka pulang antara jam 19.30-20.00.
Kehadiran dua bocah baru pun berpengaruh kepada program bahasa yang hampir seminggu berjalan. Karena mereka berbeda kelas, waktu belajar pun jadi lama, sehingga waktu untuk belajar bahasa menjadi berkurang bahkan sering termakan waktu untuk mengerjakan tugas mereka.
Ya sudah lah, sebisanya saja.
Kemarin, tanggal 15 Nopember 2011, program belajar di rumah memasuki minggu ke tiga. Seperti biasa, anak-anak datang ke rumah. Pintu ruang tamu saya buka, Alhamdulillah, di depan pintu bukan lagi empat anak tetapi lima anak. Bertambah satu lagi anak yang belajar di rumah.
Setelah berkenalan, dia bernama Nur siswi kelas Lima A, teman sekelas Fikri.
Alhamdulillah ditengah era kemodernisasian seperti sekarang ini masih ada anak-anak yang semangat untuk belajar. Mereka memilih menggunakan waktunya untuk belajar daripada bermain seperti kebanyakan anak seusianya. Dan sebisa mungkin akan saya temani mereka belajar, suatu kebanggaan bisa menjadi bagian dari kesuksesannya kelak.
Seminggu berselang, suara mereka terdengar dari luar pintu ruang tamu mengucap salam dan memanggil nama saya, "Pak Shofaaaa....." Saya pun menghampirinya dan membuka pintu. Muncullah dua wajah baru diantara mereka. Salah satu dari kedua anak baru itu familiar karena kebetulan saya mengajar di kelasnya, tapi yang satu?? siapa ya?? Saya pun kenalan.
Jadilah pada waktu itu jumlah anak yang semangat belajar bertambah menjadi empat anak. Fisa dan Eme (dua bocah yang lama) ditambah dua anggota baru bernama Fikri dan Putri. Fikri dan Putri merupakan kakak-adik.
Belajar bersama pun dimulai, setiap anak punya tugas PR masing-masing, karena di sekolah mereka beda kelas, tugas mereka pun berbeda-beda, Eme dan Fisa yang di sekolah kelas Empat punya tugas Matematika, Putri yang kelas tiga punya tugas IPS, dan kakaknya, Fikri, yang kelas Lima punya tugas Matematika.
Astaga.. Semua PR nya merupakan pelajaran yang tidak saya sukai waktu dulu. Akhirnya saya pun ikut belajar memahami rumus demi rumus matematika, dan paparan paparan IPS.
Menjadi pembimbing belajar mereka serasa seperti mengajar tiga kelas sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Bagaimana tidak, masing-masing punya permasalahan sendiri, saya yang masih mempelajari penjelasan IPS dibuku, yang lain bertanya bagaimana cara mencari x di tugas matematika, dan seterusnya.
Setelah tiga jam, dari jam 18.00 sampai jam 21-00, akhirnya tugas-tugas mereka pun selesai. Sungguh malam itu merupakan malam terlama karena biasanya mereka pulang antara jam 19.30-20.00.
Kehadiran dua bocah baru pun berpengaruh kepada program bahasa yang hampir seminggu berjalan. Karena mereka berbeda kelas, waktu belajar pun jadi lama, sehingga waktu untuk belajar bahasa menjadi berkurang bahkan sering termakan waktu untuk mengerjakan tugas mereka.
Ya sudah lah, sebisanya saja.
Kemarin, tanggal 15 Nopember 2011, program belajar di rumah memasuki minggu ke tiga. Seperti biasa, anak-anak datang ke rumah. Pintu ruang tamu saya buka, Alhamdulillah, di depan pintu bukan lagi empat anak tetapi lima anak. Bertambah satu lagi anak yang belajar di rumah.
Setelah berkenalan, dia bernama Nur siswi kelas Lima A, teman sekelas Fikri.
Alhamdulillah ditengah era kemodernisasian seperti sekarang ini masih ada anak-anak yang semangat untuk belajar. Mereka memilih menggunakan waktunya untuk belajar daripada bermain seperti kebanyakan anak seusianya. Dan sebisa mungkin akan saya temani mereka belajar, suatu kebanggaan bisa menjadi bagian dari kesuksesannya kelak.
anak kaskuser nih kayaknya :thumbup
BalasHapuskeren blog situ, byk kudu belajar sm km nih :p
akhirnya ada tamu.. Seperti janji saya.. akan ada jamuan istimewa.. BIG CENDOL... :toast
BalasHapus