Jumat, 14 Oktober 2011

Melatih Disiplin Anak tanpa Kekerasan

Kali ini ane mau sharing tips keluarga gan, soalnya kadang miris juga melihat orang tua yang bertindak kasar sama anaknya, namanya juga anak-anak ya gan.. baru mengenal ini itu punya sifat penasaran yang lebih yang kadang menurut kita salah tapi tidak buat anak, juga postingan ini buat bekal nantinya kalau ane udah berkeluarga.

ampun maaaaaak....



Coba agan amati, dilingkungan sering agan lihat anak-anak yang menurut agan bandel, di sekolah, di jalan, atau di rumah agan sendiri. Dan biasanya secara reflek agan sampai teriak "Berhenti!" atau "Jangan!!", dan bahkan diantara agan ada yang khilaf sampe "ringan tangan" biar anak itu tidak bandel lagi.


Ini gan yang perlu agan perhatikan, menurut pakar psikologi menangani anak bandel dengan cara teriak atau memukulnya justru bisa menimbulkan dampak negatif bagi emosi anak tersebut. Nah trus gimana dong? Gini gan :

Beda usia, beda cara

Pertimbangkan usia anak. Cara menanamkan disiplin pada anak tidak sama di tiap usia. Beda usia, beda cara. Misalnya, untuk anak berusia 15 bulan, Agan bisa menggunakan cara pengalihan perhatian untuk membuatnya disiplin. Beda dengan anak usia yang lebih muda atau lebih tua dari itu, agan abaikan saja mereka jika merengek-rengek atau bertindak tidak tepat untuk mendapatkan perhatian agan.

Beri contoh

Beri contoh perilaku yang baik agar anak menirunya. Menurut penelitian, teknik itu selalu direspon baik oleh anak-anak karena anak lebih mudah meniru perilaku orang dewasa.

Berpegang pada aturan

Tetaplah berpegang pada aturan yang agan buat untuk si anak. Tentunya setelah memberitahu harapan agan pada si anak, karena hal ini akan memperkuat perilaku yang ingin Agan lihat dari anak tersebut.

Beri penghargaan

Setiap kali si anak berbuat baik beri penghargaan buat dia atau setidaknya puji anak tersebut, dan si anak akan lebih senang dan lebih terkesan lagi jika agan bisa ngasih sesuatu yang dia sukai.

Ungkapkan ketidaksetujuan agan

Jika si anak melakukan tindakan yang menurut agan kurang tepat, segera ungkapkan ketidak setujuan agan dengan apa yang dia lakukan dan jelaskan sebabnya. Ini akan baik buat si anak dalam memahami kalau tindakan yang ia lakukan kurang benar.

Konsekuensi

Jika anak agan tidak disiplin atau melakukan kesalahan untuk pertama kalinya, segera ungkapkan kalau ia bersalah. Hal itu untuk menghindari ia melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Katakan juga padanya setiap kesalahan ada konsekuensinya, salah satunya adalah hukuman, tapi jangan dengan kekerasan. Hukuman bisa berupa tidak mengizinkannya menonton televisi, maen game, atau memotong uang jajannya untuk sementara waktu.

Sekali lagi, gan.. hindari hukuman fisik seperti memukul, karena nantinya akan menimbulkan trauma dan justru bisa meregangkan hubungan agan dengannya. Memberi konsekuensi atas kesalahan anak juga dapat melatih perkembangan psikologisnya. Anak jadi akan lebih peka dan berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu kesalahan.

Sumber : Vivanews

0 comments:

:ilovekaskus :iloveindonesia :kiss :maho :najis :nosara :marah :berduka :malu :ngakak :takut :ngacir2 :shakehand2 :bingung :cd :hammer :peluk :toast :hoax :cystg :dp :selamat :thumbup :2thumbup :matabelo :mewek :request :sorry :kr :travel :nohope :ngacir :ultah :cool :bola :hn :games :kbgt: :cd:

Posting Komentar